PENGOLAHAN
IKAN DENGAN GARAM
PENGOLAHAN
IKAN ASIN “IKAN JAMBAL ROTI”
Garam
dapur yang sering kita ketahui merupakan senyawa kimia NaCl, yang terdiri dari
unsur Na (Natrium), dengan Cl (Clorida). Garam merupakan bumbu dapur yang paling
sering digunakan oleh ibu-ibu untuk mengolah berbagai makanan. Tujuan
penggaraman atau pemberian garam pada bahan pangan antara lain sebagai pemberi
cita rasa (Winarno et.al., 1982). Disamping itu, pemberian garam pada
bahan pangan dapat berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan bakteri pembusuk
dan pathogen karena hal tersebutlah maka garam dapat kita simpulkan dapat
mengawetkan makanan terutama ikan. Di dalam garam terdapat sifat antimikroba,
antimikroba tersebutlah yang dapat menghabat pertumbuhan dari mikroba yang
dapat membusukan makanan. Sifat-sifat anti mikroba tersebut antara lain adalah
sebagai berikut (Rahayu et.al., 1992) :
1.
Garam akan meningkatkan tekanan osmotik
substrat.
2.
Garam menyebabkan terjadinya penarikan
air dari dalam bahan pangan, sehingga aktivitas air (Aw) bahan pangan akan
menurun dan bakteri tidak akan tumbuh.
3.
Garam mengakibatkan terjadinya penarikan
air dari dalam sel bakteri, sehingga sel akan kehilangan air dan mengalami
pengerutan.
4.
Ionisasi garam akan menghasilkan ion
khlor yang bersifat racun terhadap bakteri.
5.
Garam dapat mengganggu kerja enzim
proteolitik karena dapat mengakibatkan terjadinya denaturasi protein.
Sebagai bahan pengawet, kemurnian garam sangat
mempengaruhi mutu ikan asin yang dihasilkan. Garam murni adalah garam yang
hanya mengandung natrium klorida (NaCl). Beberapa elemen yang biasa mengotori
kemurnian garam diantaranya adalah CaCl2, MgCl2, MgSO4,
Na2SO4, Cu dan Fe. Meskipun elemenelemen ini terdapat
dalan jumlah kecil, tetapi dapat menyebabkan lambatnya penetrasi garam ke dalam
daging ikan. Ikan asin yang tidak menggunakan garam murni akan lebih cepat
rusak daripada ikan asin yang dibuat dengan garam murni. Disamping itu beberapa
elemen seperti MgCl2 dapat menyebabkan produk mudah menyerap air,
sehingga menjadi lembab dan basah (Burgess et. al., 1965). Sedangkan
menurut (Moeljanto, 1982), terdapatnya zat-zat lain yang tercampur ke dalam
garam (terutama Mg, Ca, Sulfat, dan lain-lain) menyebabkan mutu yang kurang
baik pada ikan asin. Adanya 1 % garam CaCl2, membuat warna ikan
menjadi putih, keras dan rasanya pahit.
Penggaraman
pada ikan dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu; (1) penggaraman kering,
yakni penggaraman dengan menggunakan garam berbentuk kristal, (2) penggaraman
basah, yakni penggaraman dengan menggunakan larutan garam sebagai media untuk
merendam ikan, dan (3) penggaraman kombinasi, yakni memadukan penggaraman
kering dan penggaraman basah (Borgstrom, 1965).
IKAN JAMBAL ROTI
adalah produk ikan asin yang berasal dari ikan manyung (Arius thalassinus).
Istilah jambal roti digunakan karena karakter tekstur dagingnya yang mudah hancur
setelah digoreng seperti roti panggang dengan aroma yang khas (Burhannudin et
al., 1987). Ikan jambal roti dibuat melalui proses fermentasi garam
sehingga mengalami perubahan berat maupun karakteristik yang khas (Burgess et
al., 1965). Ciri khas jambal roti antara lain aroma harum yang disebabkan
adanya degradasi protein dan lemak yang menghasilkan senyawa metil keton,
butilaldehid, amona, amino, dan senyawa anonim lainnya. Selain itu kandungan
asam amino nitrogen yang tinggi mempengaruhi cita rasa jambal roti. Kekhasan lainnya
adalah tekstur empuk dan kompak sebagai hasil kerja enzim proteolitik yang dihasilkan
oleh mikroorganisme (Rahayu et al., 1992). Cara pengolahan ikan jambal
roti pada setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri, tetapi pada prinsipnya
sama (Burhanuddin et. al., 1987).
Dari
hasil penelitiannya, Erwan (1992) menyimpulkan bahwa cara pengolahan “ikan
jambal roti” yang dapat menghasilkan produk paling disukai oleh konsumen adalah
sebagai berikut:
1.
Ikan manyung segar dipotong kepalanya,
dibuang isi perutnya, lalu dicuci sampai bersih.
2.
Ikan ditiriskan sampai tidak ada air
yang menetes, lalu ditimbang.
3.
Ikan dicelupkan sejenak dalam larutan
gula merah (konsentrasi 30 %).
4.
Ikan digarami dengan cara memasukkan
garam ke dalam rongga perut ikan. Jumlah garam yang digunakan sebanyak 20 %
dari berat ikan yang telah disiangi (dibuang kepala dan isi perutnya). Ikan
disusun berlapis garam di dalam bak penggaraman yang bagian dasarnya telah
diberi lapisan garam. Lapisan paling atas merupakan lapisan garam. Bak
penggaraman ditutup rapat. Setelah tiga hari penggaraman, ikan diangkat dari
bak penggaraman dan garam dikeluarkan dari rongga perut ikan.
5.
Ikan dibelah dari arah sepanjang
punggung menuju ke perut (sepanjang perut tidak putus) sehingga ikan terbelah
dua. Daging tebal pada bagian punggung ikan dibelah lagi (ditoreh).
6.
Dengan bantuan sikat, ikan yang telah
terbelah dicuci sampai bersih.
7.
Ikan dijemur di atas para-para selama
tiga hari atau sampai kering. Pada hari pertama penjemuran, posisi belahan ikan
telentang dan pada hari berikutnya telungkup. Pada saat dijemur, ikan diolesi
dengan larutan bawang putih secara merata (200 g bawang putih : 1 lt air).
8.
Ikan yang telah kering selanjutnya
disimpan.
Ikan
jambal roti merupakan pengolahan ikan dengan teknik penggaraman kombinasi yaitu
menggambungkan antara teknik penggaraman kering dengan teknik penggaraman
basah. Garam yang digunakan dalam pengolahan ikan jambal roti adalah garam
Kristal dengan kadar normal dan tidak tercampur oleh uncur pengotor. Garam yang
di berikan sekitar 20% dari bobot ikan yang telah disiangi (telah dihilangkan
kepala dan bagian dalam perut ikan). Sedangakan pengertian basah adlah ikan
yang siap diolah kemudian akan dicelupkan terlebih dahulu ke larutan gula jawa
dengan konsentrasi 30% tujuan dari pemberian gula selain untuk menigkatkan cita
rasa juga untuk menguraingi garam dan juga mengurangi efek pengerasan yang
ditimbulkan oleh pemberian garam pada ikan diman gula tersebut mengurangi
jumlah penguapan air pada ikan, kemudian pada saat penjemuran ikan kembali di
semprot dengan larutan bawang putih dengan tujuan menurangi frekuensi jumlah
lalat yang hinggap di ikan tersebut. Dengan meminimalkan jumlah lalat yang
hinggap dapat meningkatkan mutu dari ikan jambal roti tersebut.
Burhanudin, A.D., S. Martosewojo
dan M. Hoetomo. 1987. Sumber Daya Ikan
Manyung
di Indonesia. LON-LIPI.
Jakarta.
Borgstrom, G. 1965. Fish as
Food. Volume 3. Academic Press. New York.
Burgess,
G.H.O., C.L. Cutting, J.A. Lovern dan J.J. Waterman. 1965. Fish Handling and
Processing. Her majesty’s Stationary Office. Edinburg.
Erwan, M. 1992. Pengaruh
Konsentrasi Gula dan Garam Terhadap Mutu “Ikan Jambal
Roti”.
Skripsi. Fakultas Perikanan. IPB. Bogor.
Rahayu
WP., Ma’oen S, Suliantari, Fardiaz S. 1992. Teknologi
Fermentasi Produk
Perikanan. Depdibud. Dirjen Dikti. PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.140 hal.
Moeljanto,
R. 1982. Penggaraman dan Pengeringan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D.
Fardiaz. 1982. Pengantar Teknologi Pangan. PT.
Gramedia.
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar